Kaburnya
Kontraktor Nakal
Dari sekian banyaknya anggaran yang
dikucurkan pemerintah untuk pembangunan sekolah tersebut. Tak heran jika, ada
oknum yang sengaja untuk mencari keuntungan tanpa memperdulikan kualitas
pekerjaannya bahkan diantara mereka (kontraktor nakal) yang dengan sengaja
mengambil kesempatan menggunakannya sebagai lahan bisnis tanpa memikirkan
kerugian pemerintah. Para kontraktor
nakal ini tidak memperdulikan kalau anggaran dana yang dikucurkan pemerintah
tersebut berasal dari uang rakyat melalui pajak.
Seperti halnya, pembangunan SMP NEG.5 Mamasa
berupa 2 Unit RKB (enam ruang kelas
belajar), Kantor, Perpustakaan, Gudang dan Kantin dengan menghabiskan dana
sebesar kurang lebih Rp 1.300.000.000 ( satu milyar tiga ratus juta rupiah ).
Bangunan ini didirikan diatas tanah seluas
6000 M2, milik kepala SMP Neg.5 Mamasa Paulina Rara.B,
A.Md.Pd pada tahun 2010 silam. Namun hingga saat ini bangunan SMP Neg.5 Mamasa
tersebut kondisinya sangat memprihatinkan, dimana kondisi pekerjaannya hanya
sekitar 75 %, sementara dananya sudah habis sementara kondisi bangunan sekolah
kini membuahkan sorotan masyarakat.
Ironisnya, bangunan SMP.Neg.5 Mamasa didirikan
tak jauh dari Kantor Dinas Dikpora Kabupaten Mamasa yang berkisar hanya kurang
lebih 100 M.
Kepala SMP Neg.5 Mamasa, Paulina
Rara.B, A.Md.Pd saat dikonfirmasi wartawan TT
diruang kerjanya pekan lalu mengatakan, pembangunan SMP.Neg.5 Mamasa dikerjakan
oleh 2 orang kontraktor yang bernama Daniel Sarring dan Arianto. Adapun pekerjaannya
antara lain: 1unit RKB ( 3 ruang kelas belajar ), Kantor, Gudang dan Kantin.
Sementara 3 ruang kelas belajar lainnya dikerjakan oleh pihak sekolah dan kini
pekerjaannya sudahselesai 100% sesuai Juknis.
Lanjut Paulina Rara memaparkan kepada
wartawan TT, kedua kontraktor tersebut ibarat tamu tanpa diundang. Kontraktor
ini mengakui kalau dirinya adalah suruhan pejabat kabupaten Mamasa kendati
tidak menyebutkan nama pejabatnya untuk ikut dalam proyek ini. Pekerjaan
kontraktor terbilang nakal ini, belum selesai pekerjaannya kini ditinggal pergi
yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Tanpa terasa masih kata Kepsek Paulina, kasus
ini sudah berjalan hampir 3 tahun namun belum juga anda tanda-tanda pihak
kontraktor menyelesaikan pekerjaannya. Anehnya lagi, Pemkab Mamasa terkesan tutup
mata terhadap masalah yang dialami SMP.Neg.5 Mamasa, urainya.
Karena kasus ini
sudah berlarut-larut sehingga pihak sekolah mengadukan nasibnya kepada salah
satu Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ) dan LSM Pemburu Fakta. Kepala sekolah
Paulina Rara, ia berharap kepada semua
pihak terkait agar kiranya membantu dalam menuntaskan masalah ini, ungkap
Paulina dengan nada berharap. (Lap. Yusri Lenggu )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar