LSM Gasikindo "Copot Kapolsek Majauleng"

TARGET TUNTAS,  Penganiayaan anak dibawah umur yang dilakukan oleh seorang oknum polisi perwira tinggi Akp.Rusli Pakaya mendapat tanggapan keras dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat di Kabupaten Bone, LSM Gasikindo.

Menurut wakil ketua Lsm Gasikindo Mawardi Hermawan, bahwa tindakan oknum perwira polisi tersebut merupakan tindakan yang sudah di luar batas kewajaran dan ini merupakan pidana murni dan sebaiknya bapak kapolda sulselbar mengambil tindakan tegas dalam bentuk pencopotan terhadap Akp.Rusli Pakaya yang saat ini menjabat sebagai kapolsek Majauleng Kab.wajo. " Saya sangat menyayangkan tindakan kapolsek Akp.Rusli, yang mana telah melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap Risky Wahyudi yang mana anak tersebut masih tergolong dibawah umur, maka dari itu saya harap kepada bapak kapolda sulselbar untuk segera menindak tegas pelaku dan bilamana perlu di copot saja " Tegas Mawardi.

Dalam kronologis kejadian itu, awalnya pada  hari minggu (10/ 02) korban Risky wahyudi (14) pelajar SMP Neg. 7 Watampone Kab.Bone dituduh mencuri Ayam jago milik pelaku, karena pada saat itu pelaku telah kehilangan Ayam Jago kesayangannya, dan langsung mendatangi rumah korban dan menganiaya korban hingga babak belur, bahkan peristiwa penganiayaan tersebut telah menjadi tontonan warga disekitar kelurahan Bajoe yang mana lokasi tempat korban tinggal bersama orang tuanya.

Korban mengatakan, pihaknya sementara makan lalu secara tiba-tiba pelaku datang marah-marah  dan menanyakan bahwa saya yang telah mencuri ayamnya, namun saya tidak mau mengakui karena memang bukan saya yang mencuri ayam yang dimaksud, sehingga saya pun dihajar di depan pekarangan rumah saya.

Lanjut korban bahwa dirinya dipukul dan ditampar menggunakan kepalan tangan, dan selanjutnya pelaku juga menggiring saya sambil memutar telinga saya hingga dirumahnya.

Ssesampainya dirumahnya, pelaku kembali melakukan penganiayaan dengan meninju dan mencekik leher saya, hingga saya mengalami luka bibir berdarah, pelipis, alis, dan leher saya terdapat bekas cakar pelaku.

Sementara ibu kandung korban , Hj.Warda (44) mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan ke Mapolres Bone sejak malam kejadian itu, dan bahkan sudah dilakukan visum di rumah sakit Umum Daerah Tenriawaru ( RSUD ) watampone.

Akp.Rusli yang dimintai konfirmasinya mengatakan bahwa anak tersebut kerap kali mencuri ayam tetangga lainnya, namun tidak mau mengakuinya dan adapun tindakannya yang diluar batas adalah merupakan keikhlafan dan sama sekali tidak ada niat untuk melakukan penganiayaan. " Saya ikhlaf dan saya tahu aturan serta saya siap bertanggung jawab, dan saya pun berharap agar pihak korban mau memaafkan saya." Jelas Rusli.

Di tempat yang terpisah , Kasat Reskrim Polres Bone Akp. Andi Ikbal, S.pd mengatakan bahwa laporannya sudah masuk dan diproses, dan dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemanggilan saksi.

Selain itu Kasi Profesioanal dan pengamanan ( Propam ) polres bone, Aiptu Andi Zainuddin, SH, menjelaskan bahwa berkas kasus tersebut sudah dikirim ke kab.Wajo dan mengenai tindakan pidananya akan di proses di Kab.Bone.

( Koresponden Bone : Suparman Warium )