TARGET TUNTAS, Kepala Kejaksaan Negeri
(Kejari) Larantuka, Herry Riupassa, S.H ditemukan dalam keadaan tidak
bernyawa di dalam kamar tidurnya, rumah jabatan (Rujab) Kejari
Larantuka, Minggu (10/2/2013) pagi, sekitar pukul 09.30 Wita.
Dia ditemukan oleh Petrus Pedo Wungubelen, pembantu rumah tangga di rujab itu. Kajari diduga menderita penyakit komplikasi dan meninggal saat tidur sekitar pukul 03.00 Wita, dini hari.
Seperti yang disaksikan wartawan, Minggu (10/2/2013) pagi, Kajari Larantuka, Herry Riupassa ditemukan dalam keadaan tidur telentang dengan kaki agak terangkat keluar dari tempat tidur. Dia mengenakan celana pendek dipadukan baju kaos saat tidur malamnya. Sementara pada kamar tidur korban ditemukan muntahan makanan.
Petrus Pedo Wungubelen, Pembantu Rumah Tangga (PRT) Kajari Larantuka yang menemukan lebih awal kematian korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Flotim. Selanjutnya, polisi membawa korban ke RSUD Larantuka dan membuat police lain di rujab Kejari Larantuka.
Ikut langsung mengantar jenazah kajari, yakni, Wakil Bupati Flotim, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Larantuka, Dandim Flotim, Wakapolres Flotim, Sekda Flotim, para pimpinan di Kejari Larantuka dan sejumlah pejabat lainnya di Flotim.
Jenazah kemudian divisum sejumlah dokter, sejumlah perawat senior dan disaksikan sejumlah perwira Polres Flotim di RSUD Larantuka.
Sekda Flotim, Anton Tonce Matutina, BA, S.H kepada wartawan di kamar mayat mengakui, masih melakukan koordinasi bersama keluarga Kajari Larantuka di Ambon. "Kami sudah kontak dengan ibu (istri Kajari,Red) di Ambon, katanya beliau langsung ke Larantuka menjemput suaminya. Kemungkinan besar, Rabu (13/2/2013) Kajari akan dibawa ke Ambon langsung oleh ibunya. Tapi, kami masih sedang melakukan koordinasi,"jelas Tonce.
Ia mengakui, Pemerintah Kabupaten Flotim menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian putra terbaik negara ini, Kajari Larantuka. "Ia sudah dua tahun lebih mengabdi di Flotim. Ia bersama pemerintah sama-sama membangun daerah ini. Karena itu, kami merasa sangat kehilangan,"katanya.
Wakapolres Flotim, Kompol David Joseph yang dihubungi di kamar jenazah menuturkan, pada Minggu (10/2/2013) tukang bersih rujab Kajari Larantuka menemukan korban terbaring di tempt tidur dan diduga telah meninggal. Saksi kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres dan selanjutnya dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Di TKP, kata David, ditemukan sisa muntahan di halaman belakang rumah bawah jendela kamar tidur korban. Korban tidur dalam keadaan telentang.
"Dan, selanjutnya dibawa ke RSUD. Dan, hasil visum dokter ditemukan ada lebam di sekitar punggung jenazah, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan dan diperkirakan korban meninggal sekitar pukul 02.00 - 03.00 Wita, karena penyakit dalam yang dideritanya,"tutur David.
Sementara sumber kuat Pos Kupang di RSUD Larantuka menyebutkan, Kajari Larantuka mati dalam keadaan wajar. Ia diduga meninggal karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
Dia ditemukan oleh Petrus Pedo Wungubelen, pembantu rumah tangga di rujab itu. Kajari diduga menderita penyakit komplikasi dan meninggal saat tidur sekitar pukul 03.00 Wita, dini hari.
Seperti yang disaksikan wartawan, Minggu (10/2/2013) pagi, Kajari Larantuka, Herry Riupassa ditemukan dalam keadaan tidur telentang dengan kaki agak terangkat keluar dari tempat tidur. Dia mengenakan celana pendek dipadukan baju kaos saat tidur malamnya. Sementara pada kamar tidur korban ditemukan muntahan makanan.
Petrus Pedo Wungubelen, Pembantu Rumah Tangga (PRT) Kajari Larantuka yang menemukan lebih awal kematian korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Flotim. Selanjutnya, polisi membawa korban ke RSUD Larantuka dan membuat police lain di rujab Kejari Larantuka.
Ikut langsung mengantar jenazah kajari, yakni, Wakil Bupati Flotim, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Larantuka, Dandim Flotim, Wakapolres Flotim, Sekda Flotim, para pimpinan di Kejari Larantuka dan sejumlah pejabat lainnya di Flotim.
Jenazah kemudian divisum sejumlah dokter, sejumlah perawat senior dan disaksikan sejumlah perwira Polres Flotim di RSUD Larantuka.
Sekda Flotim, Anton Tonce Matutina, BA, S.H kepada wartawan di kamar mayat mengakui, masih melakukan koordinasi bersama keluarga Kajari Larantuka di Ambon. "Kami sudah kontak dengan ibu (istri Kajari,Red) di Ambon, katanya beliau langsung ke Larantuka menjemput suaminya. Kemungkinan besar, Rabu (13/2/2013) Kajari akan dibawa ke Ambon langsung oleh ibunya. Tapi, kami masih sedang melakukan koordinasi,"jelas Tonce.
Ia mengakui, Pemerintah Kabupaten Flotim menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian putra terbaik negara ini, Kajari Larantuka. "Ia sudah dua tahun lebih mengabdi di Flotim. Ia bersama pemerintah sama-sama membangun daerah ini. Karena itu, kami merasa sangat kehilangan,"katanya.
Wakapolres Flotim, Kompol David Joseph yang dihubungi di kamar jenazah menuturkan, pada Minggu (10/2/2013) tukang bersih rujab Kajari Larantuka menemukan korban terbaring di tempt tidur dan diduga telah meninggal. Saksi kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres dan selanjutnya dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Di TKP, kata David, ditemukan sisa muntahan di halaman belakang rumah bawah jendela kamar tidur korban. Korban tidur dalam keadaan telentang.
"Dan, selanjutnya dibawa ke RSUD. Dan, hasil visum dokter ditemukan ada lebam di sekitar punggung jenazah, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan dan diperkirakan korban meninggal sekitar pukul 02.00 - 03.00 Wita, karena penyakit dalam yang dideritanya,"tutur David.
Sementara sumber kuat Pos Kupang di RSUD Larantuka menyebutkan, Kajari Larantuka mati dalam keadaan wajar. Ia diduga meninggal karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar