Kapolda SulSelbar Di Minta Tindak Oknum Polisi Aniaya Wartawan - Target Tuntas Online
Breaking News :

Rabu, 08 Mei 2013

Kapolda SulSelbar Di Minta Tindak Oknum Polisi Aniaya Wartawan

Beberapa wartawan yang bertugas dikabupaten bone mendesak agar pelaku penganiayaan terhadap rekannya awaluddin segera diproses.
Awaluddin adalah seorang wartawan Media Mitra Independen yang bertugas sebagai kepala biro di kabupaten bone. Dia adalah korban penganiayaan yang dilakukan  oleh seorang oknum polisi berpangkat Bripka.
Ironisnya, pelaku yang bertugas di Mapolsek Ponre kecamatan Ponre kab.bone bernama Bripka faisal tersebut, menganiaya korban secara bersama-sama dengan rekannya yang bernama Andi Astin, hingga korban mengalami beberapa luka serius disekujur tubuhnya. Betapa tidak, kedua pelaku yakni Bripka Faisal dan Andi Astin tersebut, memukuli korban selama kurang lebih satu jam, dengan menggunakan benda tajam berupa anak busur , balok dan batu. 
Adapun kronologis terjadinya tindak penganiayaan tersebut berawal dari kesalah pahaman Bripka faisal terhadap Awaluddin.  
Berkisar pukul 21.00 Wita, melalui via telepon awaluddin disuruh oleh seorang perempuan bernama Ety Wahyuni (21), untuk membeli makanan berupa ikan Lele di penjual sari laut.  Keduanya memang sudah lama kenal dan bersahabat hingga saat itu awaluddin pun langsung mengantar pesanan tersebut kerumah Ety di BTN Kayu Manis Jl.Dr.Wahidin watampone. 
Setibanya dirumah Ety, awaluddin pun dipersilahkan masuk oleh Ety, hingga berselang beberapa menit awaluddin pun melihat Ety yang telah menerima telepon dari seseorang dengan lagak saling bertengkar mulut, hingga awaluddin saat itu permisi untuk pulang.
Malang pun tak dapat ditolak, niat awaluddin untuk beranjak dari kediaman Ety saat itu terhalang oleh hujan deras. 
Tak lama menunggu, hujan pun kembali reda dan awaluddin pamit untuk pulang. Belum sempat keluar dari pintu rumah Ety, tiba-tiba ada sebuah mobil sedan berwarna abu-abu yang singgah didepan rumah Ety. 
Ketika itu Ety kelihatan panik dan merasa ketakutan, sehingga mengunci pintu rumahnya.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk dengan keras oleh seseorang, yang ternyata seorang oknum polisi bernama Faisal. Karena Ety saat itu takut untuk membuka pintu, tiba-tiba oknum polisi tersebut merusak pintu samping dengan cara mendobrak.
Saat Bripka faisal masuk kedalam rumah Ety, langsung saja dia menyerang secara membabi buta memukuli dan menganiaya Ety, dan setelah itu sasaran pun mengarah ke awaluddin, dengan senjata tajam yang dipegang oleh bripka faisal saat itu menyerupai anak busur lansung diarahkan kebagian perut awaluddin, dan untungnya awaluddin saat itu menangkis tangan pelaku. 
Entah syaitan apa yang merasuk kehati bripka faisal waktu itu, sehingga tetap menyerang awaluddin dengan ganas. 
Beberapa kali bripka faisal menyerang awaluddin dengan senjata tajamnya sehingga awaluddin saat itu kewalahan dan sempat mengalami luka robek di kening dan kepalanya akibat terkena senjata tajam yang digunakan oleh bripka faisal. 
Tak puas dengan benda tajam, bripka faisal bersama rekannya Andi Astin yang merupakan seorang guru honorer kategori II, juga ikut menganiaya awaluddin dengan balok secara bergantian. 
Sadisnya lagi, setelah hampir satu jam mereka menganiaya korban, bripka faisal mengangkat batu besar dan langsung melemparkan ketubuh korban sehingga korban langsung terjatuh ketanah. 
Sebelum Bripka faisal meninggalkan TKP, terlebih dahulu pelaku bripka faisal dan Andi Astin mengancam untuk membunuh korban jika masalah tersebut dilaporkan kepolisi. Saat itu, korban mengalami luka goresan bagian belakang hingga berdarah akibat benda tajam yang dimiliki oleh oknum faisal.
Usut demi usut, ternyata Bripka faisal dan Ety wahyuni pernah menjalin hubungan asmara dan jalinan itupun sudah lama terputus, sehingga terindikasi bahwa tindakan yang dilakukan oleh faisal terhadap awaluddin, beranjak dari adanya rasa cemburu.
Hingga berita ini diturunkan, ke esokan harinya beberapa wartawan mengawal dan mengantar korban untuk melaporkan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama yang dilakukan oleh oknum polisi Bripka faisal Cs.
Selain pelaporannya masuk ke Unit P3D, korban pun saat itu juga melaporkan ke Unit SPK untuk pidana umumnya.
Melalui beberapa perwakilan wartawan yang bertugas dibone, Ani jufri reporter media Akselarasi meminta kepada bapak Kapolda Sulselbar untuk menindak tegas oknum polisi bripka faisal yang berlagak preman dan secara sengaja melakukan tindak pidana penganiayaan dan pengancaman terhadap seorang wartawan. " Saya harap bapak Kapolda tidak hanya diam dan berpangku tangan dengan kejadian ini, dan pelaku  Bripka faisal harus di tindaki demi pencitraan polri di mata masyarakat, kalau perlu dicopot saja." Tegas Ani.

 
 

1 komentar:

  1. bukan bripka,tetapi berpangkat brigadir....siapa penulisnya ini tabe

    BalasHapus


 
: TARGET TUNTAS INDONESIA
Copyright © 2013. Target Tuntas Online - All Rights Reserved / Email : targettuntasonline@yahoo.com
DESAIN TARGET TUNTAS
Spesialis Pimred
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...