Insiden penyerangan Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU),
Baturaja, Sumatera Selatan, oleh puluhan anggota TNI menyebabkan empat
orang terluka, salah satunya Kepala Polsek Martapura AKP Riduan yang
saat ini masih kritis karena luka tusuk.
"Pak Kapolres bilang
ada empat, tiga di OKU, satunya di Timur itu Kapolsek Martapura dalam
keadaan luka cukup parah," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur
Jenderal Polisi Suhardi Alius di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis
(7/3/2013).
Kepala Polsek Martapura diduga dikeroyok oleh
puluhan oknum TNI yang datang menggunakan motor dan membawa sangkur.
Peristiwa itu terjadi di luar Polres OKU.
Kapolsek langsung
dilarikan ke Palembang untuk penanganan intensif. "Langsung
diterbangkan ke Sumsel. Mudah-mudahan bisa terselamatkan jiwanya. Itu
luka tusukan karena mereka membawa sangkur," terang Suhardi.
Sementara
korban lainnya masih dalam pendataan. Dua di antaranya anggota Polres
OKU dan seorang lagi kabarnya petugas kebersihan.
Sebelumnya
diberitakan, markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan,
dibakar puluhan anggota TNI dari Yonarmed 15, sekitar pukul 07.30. Massa
juga merusak mobil polisi, dua pos polisi, dan subsektor setempat.
Sekitar 90 anggota TNI itu datang dengan sepeda motor dan truk.
Menurut
Suhardi, dengan seragam loreng hijau, mereka hendak mempertanyakan
kasus tewasnya anggota TNI oleh anggota Polres OKU pada 27 Januari lalu.
Namun, diduga tidak mendapat jawaban yang memuaskan, massa akhirnya
bertindak anarkistis dan membakar gedung Polres.
Saat ini,
jajaran TNI dan Polri telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan
penyelidikan dan pengamanan lebih lanjut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar