TARGET TUNTAS, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Menteri Luar Negeri
Marty Natalegawa untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia
(WNI) di Sabah, menyusul konflik perbatasan antara Pemerintah Malaysia
dengan tentara Kesultanan Sulu.
"Memang ini adalah sesuatu
yang sensitif, tetapi tidak boleh kita juga tidak mengambil sikap.
Kepada menteri luar negeri sudah saya instruksikan agar manakala
mendekati wilayah Indonesia, kita harus punya sikap. Jangan sampai
situasinya tambah runyam. Oleh karena itu kita juga harus punya posisi
yang tepat," kata Presiden Yudhoyono di Budapest, Kamis malam
(7/3/2013), waktu setempat, saat ditanya pendapatnya mengenai situasi
Sabah yang memanas.
Presiden menyampaikan keprihatinannya
atas berlanjutnya konflik yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa
itu dan ia berharap kedua pemerintah dapat segera menyelesaikan konflik
itu dengan baik.
Namun sebagai bagian dari anggota
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Presiden mengatakan
dalam waktu dekat akan melakukan diplomasi untuk mendorong penyelesaian
masalah.
"Saya dalam waktu dekat juga akan melakukan
diplomasi, karena tidak baik. (Tapi) ini tidak berarti Indonesia
mencampuri urusan dalam negeri Malaysia. Tidak," katanya.
Presiden
mengatakan bahwa sekalipun Malaysia negara yang berdaulat, tetapi juga
harus ingat bahwa urusan seperti itu jika tidak arif menyelesaikannya
akan menimbulkan komplikasi masalah yang sama-sama tidak diinginkan.
"Saya
juga menyeru penyelesaian gangguan keamanan di Sabah oleh Malaysia juga
dapat diselesaikan dengan baik dan berharap Ketua ASEAN, dalam hal ini
Brunei Darussalam, dapat mengambil langkah-langkah pro-aktif," ujarnya.
Presiden
menyatakan kesiapan Indonesia untuk menyumbang saran dan pendapat untuk
mendorong penyelesaian masalah itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar