Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, saat
berpidato pada penutupan Kongres I Partai NasDem di JCC, Jakarta, Sabtu
(26/1). Dia adalah pemilik jaringan media massa Metro TV dan koran Media
Indonesia; partai politiknya juga akan menjadi kontestan Pemilu 2014
nanti. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
... adil benar barangkali sulit, saya harus realistik...
Presiden Susilo
Yudhoyono mengharapkan para pemilik media memberikan ruang yang sama dan
relatif adil dalam peliputan para calon kandidat legislatif dan calon
presiden pada Pemilu 2014 nanti. Pers, katanya, bukan cuma milik partai
politik, calon legislatif, atau calon presiden semata-mata.
Dia
mengungkapkan pers penting dalam menyebarkan informasi akurat kepada
masyarakat terkait para kandidat yang akan berkompetisi pada 2014
nanti. "Istilah saya yang saya gunakan, jangan sampai rakyat kita
memilih kucing dalam karung," kata dia.
Presiden menambahkan, pers merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. "Bukan hanya milik partai politik, calon-calon legislatif ataupun calon presiden semata," kata Yudhoyono, saat membuka peringatan puncak Hari Pers Nasional ke-27, di Manado, Senin.
Presiden menambahkan, pers merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. "Bukan hanya milik partai politik, calon-calon legislatif ataupun calon presiden semata," kata Yudhoyono, saat membuka peringatan puncak Hari Pers Nasional ke-27, di Manado, Senin.
Partai Demokrat yang kini
berkuasa dan dia pimpin sepenuhnya tengah dirundung masalah serius,
dimana elektabilitasnya menurun drastis, hanya 5,8 persen menurut satu
institusi survei nasional ternama.
Dia mengimbau media massa nasional memberi ruang yang cukup dan relatif adil serta ikut menyebarkan visi, opsi dan solusi yang ditawarkan setiap kandidat.
"Kalau adil benar barangkali sulit,
saya harus realistik, jadi kepada pemilik dan manajemen televisi, radio,
surat kabar, majalah, semua termasuk sosial media, berikan ruang yang
cukup dan relatif adil bagi semua peserta Pemilu," kata dia, di Manado,
Senin.
Yudhoyono memberikan sambutan dalam
peringatan puncak Hari Pers Nasional 2013 di sana. Sejumlah kerja sama
dan kesepahaman ditandatangani antara institusi pers nasional dengan
sejumlah pihak, di antaranya Kejaksaan Agung.
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Pers Nasional, Margiono, dalam sambutannya, mengatakan, independensi dan obyektivitas para pemiliknya menjadi tantangan.
Ia mencontohkan, TV One dan ANTV independen terhadap Abu Rizal Bakrie (diusung Partai Golkar), Jawa Pos Group terhadap Dahlan Iskan, Trans Corp terhadap Chairul Tandjung dan Metro TV-Media Indonesia terhadap Surya Paloh (penggagas Partai NasDem).
"Independensi dan obyektivitas tidak hanya di luar juga di dalam," katanya.
Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, dalam sambutannya, mengatakan, pers menjadi sangat kritis dalam masa-masa mendatang ini mengingat pemilu merupakan tahapan dalam menempatkan para kandidat menjadi pemimpin rakyat.(antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar